Friday, January 28, 2011

Tak Sekedar Hobi



Sewaktu aku kecil, seingatku....aku selalu diberikan dongeng sebelum tidur. Oleh Bunda, ataupun Mbakku. Sewaktu kecil pula, aku terbiasa melihat mbak-mbakku, dan orangtuaku membolak balikkan halaman buku, ataupun koran di pagi hari. Aiih, kebiasaan itu..membuat Fitri kecil jadi tumbuh menjadi anak yang doyan membaca. 

Masih lekat dalam memoriku, buku buku petualangan Lima Sekawan, Malory Towers yang bercerita soal asrama perempuan, Cinderella, Alice in Wonderland, Snow White, ataupun setumpuk majalah Bobo yang dulu harganya Rp 500,00 (sekarang sepertinya sudah Rp10.000). Atau ensiklopedi Ayahanda yang sering kucuri curi lihat. Yaaaps..banyak yang bisa dibaca di rumah. Di bawah sadar, aku kian suka baca. Tapi tidak sampai kutu buku sih, yang kemana-mana wajib 'ain bawa bacaan.. ^^

(ketauan yak, waktu kecil...bacaannya jaoooh dari ajaran agama..xiixixiii... Yaaa begitulaaa, untung gedhenya tetep bisa mengenal lebih dekat dunia Islam)

Efek dari itu? Ketika SMA dan sampai sekarangpun, aku punya tempat favorit buat melepas penat. Toko buku. Ahahak, bagi sebagian teman dekatku, mereka tampaknya mengernyitkan dahi ketika aku bilang, ingin refreshing ke salah satu toko buku. "Refreshing kok disono?" ujar salah satu sobatku. "Emang mau nyari buku apa?" yang langsung kujawab, "kagak tau..cuman pengen ngadem disono, baca-baca gratisan" kataku sambil nyengir.
Entah mengapa, daripada belanja, liat-liat tas ataupun baju? aku lebih suka berada di G*amedia. Sendirian. Minim setengah jam aku disana, biasanya sih sekitar sejam. Baca apa? humm...seinginnya hati saja..Makanya niat, ubeg-ubeg rak buku yang di pojok kanan, trus berlanjut ke seberang pojok kiri. Kalau ada yang menarik? buka buka bentar, baca.. :)

Kenapa mending di tempat yang identik mahal itu? hehehee.. Alesannya simpel aje sih. Aku nyaman disana. Tidak bising, adem, serta tata ruangnya ga bikin aku terpaksa bilang "maaf,misi pak..permisii buu"...seperti kalau aku di toko buku lainnya. Bukannya promosi, tapi memang kalau untuk sekedar ngadem? aku milih ada di sana. Tapi kalau memang sudah ngincer buku dari rumah? biasanya aku langsung melangkahkan kaki ke So*ial Agency. 

Jadi teringat..
Berapa kali sendiri yak?aku janjian ama teman-temanku disini? heee.. ^^ daripada bingung mau janjian dimana untuk awalnya, aku terkadang selalu menceploskan "G*amedia* ajaa buat ketemuan. Niatnya sih, supaya aku datang lebih awal, bisa untuk ubeg ubeg buku dulu, baru ntar keluar. Ketemuan ama sobat? terkadang juga di sini. Suka senyum sendiri juga kalau inget kejadian di SMA. 

Dulu kakak kelasku ada yang demen ngajak aku keluar, ampe 1.001 alesan, nemenin dia cari kado, nonton, lunch, atau apapunlah..selalu aku bilang "ndaaak ah..maaph". Tapi ketika dia ngajak aku, ke G*amedia yook.. di bawah sadar, aku mau. ckckck...  :) Eh, ternyata, beberapa taun kemudian, kalo bersua ama si kakak ini (yang skarang jadi teman lelaki terdekatku), kami juga memilih G*amedia sebagai salah satu tempat kunjungan kami. Ngobrolkah kami disitu? ahahhaa..sayangnya tidak! Kami punya satu kesamaan, sama-sama lebih suka ubeg-ubeg sendiri, dan jalan terpisah kalau di tempat itu..Untungnya, kami sama-sama berasal dari keluarga besar ekonomi, minimal..kalo dia pegang buku bernuansakan itu? aku bisa ikutan lirik-lirik dah..dan nyambung.. ^^Untunglaa punya calon yang sama-sama demen pergi kemari.. 

Emang kalo ke G*amedia, aku lebih demen sendirian. Soalnya kalau ditemani? iya kalau partnerku ga bosen.. hehhehe.. Sobat deketku ada yang ga demen ama buku. Ke toko buku ya cuman kalo disuruh beli referensi. Aiiih, dia ga betah nemenin aku di tempat itu. hohohoo.. Sepertinya kalau ada pilihan, mending mana : Toko buku, atau mall.. tampaknya dia pilih option kedua. ahahahak! *sementara aku?kebalikannya, kalau ga diwajibkan cari baju, cari sepatu..spertinya aku ga bakal ubeg-ubeg deretan baju untuk sekedar liat liat saja!* mending ke Toko buku dah, walau ga diwajibkan cari buku...tetep jatuh hati jalan jalan disana. 

Buku apa yang aku suka? ga ada spesifikasi khusus. Aku lebih mengenal dunia agama juga dari buku. Bukan dari keluarga. Jadi terkadang, di bawah sadar aku juga membaca di deretan buku-buku islami itu. Yang menceritakan kisah di sekeliling kita sih. Belum bisa baca yang *seriusan tentang agama*. Kalau akhir-akhir ini? ummmmph..tampaknya aku lagi demen mengunjungi rak buku resep masakan! *walaupun cuman diliatin doank, manggut-manggut, ditimang-timang, kalo toh dibeli? di rumah juga jadi pajangan selama sekian bulan, baru dipraktekin!* ^^
Yaaaa..terasa sajalah..bahwa ternyata kata-kata "membaca membuka cakrawala dunia" itu benar adanya. Pantes juga ayat pertama yang turun dulu adalah "Iqra.." baca.. tak sekedar baca asal baca, tapi baca yang diresapi, lalu diterapkan, dan diajarkan pada sekitar. Nice..  Dari membaca, aku jadi tau banyak hal, dari resep masakan, resep menjaga hati pasangan  resep menjaga hubungan baik dengan atasan, resep menata masa depan, dll, dsb, dst. Kalau ada yang bilang "aah,,mainnya teori! teori di buku beda ama asli..", sambil senyum aku pasti akan bilang, "masih mending udah baca bukunya.. jadi punya landasan teori kalau mau praktek..jadi udah punya gambaran, dan persiapan hati" :)

Pantes saja Al-Quran dijadikan bacaan wajib. Karna Al-Quran jadi landasan teori kehidupan kita. Alhamdulillah dah, aku dibesarkan di lingkungan yang demen baca..Alhamdulillah juga dulu aku didongengin sebelum tidur. Merasakan hangatnya komunikasi internal keluarga? kedekatan dengan Bunda, Ayahanda ataupun Kakak. Semoga kelak aku juga bisa selalu menerapkan kedekatan itu ke anak-anakku nantinya.. Sesibuk apapun aku.. Being a Mom? dekat dengan keluarga? itu yang utama.. :)

Thursday, January 27, 2011

1.000 Makna Di balik Foto

http://ourphotography.wordpress.com


Sungguh menyenangkan, bila seseorang terlahir dengan kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Apa yang ada dipikirannya dapat teruntai dengan mudahnya dalam suatu kalimat demi kalimat. Atau mungkin? dituangkan dalam sebuah tulisan. Pada dasarnya sama kan? menyampaikan apa yang ada dalam pikiran..untuk kemudian bisa dicerna oleh orang lain.. 







Kawulo alit - by Wikan
Ada satu cara lagi. Komunikasi tak hanya via pembicaraan ataupun tulisan. Namun bisa juga via hasil karya gambar. Hmmph..sayangnya aku tak bisa menggambar. Terkadang juga tak faham makna dari seorang pelukis. 


Mengungkap isi pikiran dari suatu gambar? tentu tak mudah..


Akhir - akhir ini entah mengapa aku menyukai cara komunikasi yang lain. Cukup mengamati. Bukan lukisan, tapi sebuah hasil dari suatu jepretan. Foto. 








Sunset @ Masjidil Haram by Husni
Kalau dulu mungkin orang hanya menjadikan foto sebagai dokumentasi belaka. 

Jepret dan jepret. 


Tapi sekarang? tampaknya semakin banyak orang yang melirik hobbi yang satu ini. 

 Hobi yang tak hanya untuk mendokumentasikan, namun juga di balik itu? ada seni tersembunyi. 


Tak sekedar jepret lalu jadilah suatu foto.. Ada suatu makna yang ingin disampaikan sang fotographer pada penikmat karyanya.




1.000 Makna di Balik Foto..

Hayamwuruk 1988
Jika aku melihat fotoku semasa kecil. Maka aku bisa bercerita banyak. Mungkin bisa dalam 5 kalimat? atau 5 menit? atau apapunlah. Deskripsi yang banyak. Emosi yang bisa timbul ketika melihat foto foto jaman dahulu. Senang? suka? duka? atau kangen? smua bisa terangkum dalam 1 jepretan. 


Tak usah banyak ucap, cukup terangkum dalam 1 frame.


Diri ini yang tau, makna dari foto tersebut. Diri ini juga yang bisa bercerita pada yang orang-orang sekitar tentang foto itu. Ahhhh...memori dalam diri memang tak bisa dihapus sebagaimana menghapus memori komputer. Ingatan dalam otak kita ini pasti bisa terpanggil lagi tatkala kita melihat suatu hasil jepretan jaman dahulu..


Calista - 2006

Memori indah bersama keluarga..
  
Ayahanda..Ibunda..serta saudara...
kebersamaan itu..
mereka yang slalu mensupport..



Memori Oktober 2010

Kenangan lucu bersama teman-teman...

Sahabat yang tak akan terganti
Suatu saat kan terpisah oleh jarak ataupun waktu
Tapi kenangan bersama?
Kan selalu melekat di hati
kan selalu bersinar dalam cahaya persahatan hidup kita



 

Foto jugalah yang menjadi penawar rindu

Brisbane - Nhee


Pengobat rindu akan seseorang..

dia yang pernah..
ataupun selalu mewarnai hidup kita..
dia yang melengkapi 1 puzzle dalam kehidupan kita..





Semua memori ini terasa tatkala melihat foto kenangan.


Tak hanya itu saja, foto juga bisa membuat diri ini serasa ikut merasakan apa yang dirasa oleh orang atau kondisi dalam jepretan itu. 


Apakah itu jepretan suatu kemiskinan di daerah?
www.jatim.bps.go.id


gambaran akan tangis seorang anak yang kelaparan..


seorang ibu yang berusaha menyambung hidup anak-anaknya..


ketimpangan sosial yang ada di sekeliling kita..





kejadian gunung Merapi?
dari Facebook Jogjaku











Dahsyatnya Kuasa Tuhan...



Manusia yang tiada punya daya..








Keindahan di balik Macetnya Kota Jakarta?


www.wartanews.com

Indahnya kerlap kerlip lampu kendaraan di waktu malam di Kota Jakarta


Namun, bila kita yang berada di tengah kerlap kerlip itu?


Tatkala badan sudah capai seharian..
Tatkala hati ingin segera bersua dengan istri maupun suami di rumah..
Tatkala tangan ini ingin segera memeluk buah hati..


 Maka keindahan itu hanya akan terasa oleh orang yang memiliki KESABARAN..



Lewat suatu foto, suatu jepretan, tak perlulah kita membaca kalimat yang disusun panjang-panjang. Cukup dari hasil jepretan yang bagus dan berseni, maka kita bisa merasakan kepedihan, rasa tolong menolong antar pengungsi, ataupun kesetresan para pengendara kendaraan di tengah kemacetan.



1000 Makna di balik Foto
Aku juga merasa, foto tak hanya untuk sarana pengingat masa lalu, ataupun pemicu keempatian kita terhadap sesama. Tapi...dari sebuah foto pula, kita bisa jadi lebih bersyukur pada Ilahi. 

www.prayasa.com
Bersyukur akan apapun. Ataupun mengagumi keindahan alam ini lewat foto? dan akhirnyapun juga mengagumi hasil *karya* Tuhan juga kan? yang terangkum dalam obyek di jepretan itu.

blogger-indonessia.blogspot.com




Wednesday, January 05, 2011

Dari Hayamwuruk - Jogokariyan - (insyaallah) Jakarta..

Ada yang berbeda dari fesbukku hari kemarin. Yang biasanya sepi - sepi saja, kemarin seharian aku panen postingan dari saudara, tetangga, maupun teman.. Tanggal 4 dini hari, ketika lagi-lagi aku insomnia, serasa aku mengingat ingat waktu dari kecil hingga skarang..

Masih terekam dengan jelas, ketika aku di Hayam Wuruk, mungkin umur 3 tahunan. Pagi-pagi aku dibangunkan oleh orang serumah, mereka bernyanyi, mencium pipiku, dan menyelamatiku. Masih sambil ucek ucek mata karna ngantuk, aku diminta membuka beberapa kado. Kata mereka, hari ini aku ulang taun. Ulang taun? spertinya fitri kecil tak tau makna ulang taun. Sebagaimana tahun berikutnya, ketika Bunda tiba-tiba membawakanku sekotak kue tart, memasang lilin angka 4, lalu bersama mbakku serta Bapak, aku nyanyi, dan tiup lilin. Happy!! Sepertinya kalau fitri kecil ditanya, apa itu ulangtaun? maka aku waktu itu pasti akan menjawab :

Hari dimana keluargaku berkumpul, aku panen kado, terkadang dapat roti juga.. Kenapa sih ulang taun itu harus setaun skali? bukan setiap hari...? Pasti menyenangkan jika aku ulang taun setiap hari, jadi aku kan bisa slalu dapet kado dari sodara dan keluarga.. :)
Ahahhaa..memori masa kecil yang menyenangkan :) Hingga tak terasa aku dan keluarga pindah ke Jogokariyan ketika aku kelas 2 SD, tepat di Desember 1994. Umurku baru mau 7 tahun waktu itu. Dan akhirnya, sampai kuliah di UII pun, aku bertempat tinggal disini. SMP, SMA, Kuliah. Serasa baru kemarin aku melewati itu.. Tapi ternyata hari ini, genap sudah 23 tahun umurku habis! Yaa..aku yang dulunya heppi, kalau ulangtaun itu tiba. Ntah mengapa, akhir-akhir tahun ini pikiranku berubah..aku tak lagi heppi, namun teringat...Hmmm...umurku berkurang satu taun :)

Perubahan pola pikir, tentu saja efek dari lingkungan terdekatku.. Teman-teman, sahabat, tetangga, dan tentu saja keluarga. Aku lupa mulai kapan tepatnya, aku jadi lebih mengenal agamaku.. mana yang boleh, mana yang tidak. Yang pasti, salah satunya itu berkat lingkungan tetangga dan teman-teman sekitar.

Alhamdulillah, kami pindah ke Jogokariyan. Banyak perubahan yang kurasakan, ntah pada diriku, atau keluargaku.. ^^ Saling mengingatkan, ukhuwah yang kental, serta pemahaman nilai nilai agama kami dapatkan disini. Yang paling berasa yaa ketika Ayahanda berpisah sementara dengan kami. Tetanggalah yang menjadi keluarga besar kami waktu itu. Yang membantu dari awal hingga akhir, mendoakan, serta yang terpenting mengingatkan kami sekeluarga, bahwa kita semua akan kembali pada Allah..serta kalimat kalimat penguat keikhlasan lainnya, yang menguatkan kami di hari itu :)


Alhamdulillah juga, aku dibesarkan di keluarga yang demokratis, dengan komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Demokrasi untuk menentukan jalan hidup. Tapi kudu bertanggung jawab. Dulu sih, Bapak Arie sering bilang...

kalau melakukan sesuatu? yaa totalitas! jangan setengah-setengah..kalau bisa jadi juara 1 kenapa harus juara 10? kalau bisa cumlaude? kenapa tidak dilakukan?
Heee...sayangnyaa, aku waktu itu hanya mengangguk anggukkan kepala. Tapi rasa malas akhirnya membuatku tidak melakukan perkataan Bapak itu tadi. Baru akhir-akhir ini kusadari, makna sesungguhnya.

Kalau bisa melakukan yang terbaik di masa skarang...pasti masa depan akan lebih *ringan* tuk dilalui.. Totalitas serta berpikiran jauh ke depan... :)

Bapak pula yang mengajariku secara implisit makna dari keikhlasan serta low profile. Tapi sayang, aku baru sadar itu.. 2 tahun terakhir ini..ketika Bapak sudah terpisah sementara denganku :)

Ketiga kakak? para super Mom yang juga jadi inspirasiku.. :) dari merekalah aku banyak diingatkan, dari kehidupan merekalah aku banyak mengambil hikmah.. dari anak-anak mereka pula aku belajar.. Yaa, taun lalu aku belum punya ponakan cewek. Tapi skarang? sudah ada si kecil Prada ( 9bln ) yang sudah latian berdiri, dan bisa menangiissss kalau kudekati.. :)


Dan tentu saja, Bundaku..yang slalu support dan mengajariku slama ini.. Heee..si anak ragil yang ga rapi ini ternyata udah 23 tahun.. :) bentar lagi maw ijin,, pindah kota..pindah profesi dari abdi dalem jadi abdi negaraa... :) fith ntar nemenin Bunda dari jauh yaa.. Maaf, smisal nanti ga bisa nemenin jaga lagi..nulis nulis daptar customer.. Sedang tak bisa merangkai kata buat bunda, Yang pasti..smua orang juga tau, tidaklah mudah untuk jadi seorang ibu.. ^^ 

Ketika aku dipertanyai orang-orang sekitar " Looh,,masa' mau ke Jakarta? trus ibuk'e pie?"  ibu pula yang menjawab "kan anak hanya titipan, moso' ikut ibuknya terus..besok lak yo tetep kudu pisah" Hmmmm..tak mudah pastinya. Entahlah.. fith hanya mau bilang... "makasih ya buuk.. untuk supportnya slama ini.. support buat kami, anak-anak perempuan Bunda"  :)

Teman dan sahabat.. Mereka jugalah yang slalu jadi pembatasku.. Saling mengingatkan, saling menemani.. Saling menguatkan..dan saling berbagi. Mengingatkanku agar slalu berpositif thinkinglah, atau apapun.Ketika aku sedang down, pernah ada yang mengingatkanku
Yakinlah kau bisa menjadi lebih baik dari sekarang, jangan pernah pikir kamu gak bisa...jangan! karena kamu belum tahu seberapa besar kekuatan yang ditanamkan Allah pada dirimu. semangat!!

Terimakasih smuaaa.. berkat kalian aku bisa lebih memaknai arti hidup yang sebenarnya. Berkat keluarga, teman, tetangga, guru, smua yang pernah menghiasi hidupku slama ini.. aku jadi mengambil banyak hikmah. Smoga tahun ini kian berkah buat kita smua yak. :) Smoga yang kudapat slama 23 tahun ini, bisa membuatku lebih baik untuk melangkah nantinya.. Dimanapun aku berada.. :)

Dan yang terpenting, terimakasih Allah, karna Engkau telah menempatkanku bersama mereka. Terimakasih Allah untuk skenario hidup yang (ternyata) begitu indah..

banyak kado indah yang telah Allah berikan selama ini, namun sering terlambat kusadari..smoga bisa lebih memaknai arti hidup, di sisa umurku ini.. :)
Kado yang kuinginkan di taun ini? smoga kami smua bisa snantiasa diberikan umur yang barokah, senantiasa diberikan nikmat iman dan takwa agar bisa saling menguatkan satu sama lain. Dan pastinya, agar bisa menjalankan skenario kehidupan dengan sebaik mungkin. Smoga Allah swt snantiasa membarokahi kita smua yaaaa.. :)

(skedar pengingat untuk diri sendiri) : berhubung "ga sengaja" keterima jadi abdi negara, jadi yaa..alur hidup dan cita-cita bergeser deh. bismillah untuk smentara waktu, niatan wiraswasta ditunda dulu.. Smoga bisa jadi abdi negara yang baik dah, trus besok 2-3 taun lagi jadi Mompreneur, dan insyaallah tetep menomorsatukan keluarga..Pasti bisa! :)


*NB : Ya Rabb..fith nitip salam dan doa buat Bapak Arie yaa..salam kangen dari kami smua, pastinya.. :)

Terimakasih juga buat siapapun yang jadi teman saya di FB, yang sering buat status bagus. :) bagus dalam artian,, di bawah sadar, berkat status itu..aku jadi termotivasi, ataupun jadi lebih ingat Allah.. :)