Tuesday, May 22, 2012

Bulan Penuh Cinta - 2012 - Dan Skenario Allah swt

Februari 2012 .. .
Beberapa orang menyebutkan ini bulan penuh cinta. Entah. Buatku, setiap hari dan setiap bulan haruslah bernuansakan cinta. Yang kurasa, ketika aku membalikkan kalender mejaku kemarin ke bulan Februari hanya satu hal yang terucap.. "cepat yaa? Sudah bulan kedua di tahun 2012"
Serasa baru kemarin, fesbukku dipenuhi ucapan slamat ulang tahun untukku yang ke 24.
Serasa baru kemarin, sebagian orang meniup terompet seraya berkata “slamaat tahun baru!!”
 Serasa baru kemarin, kudengar kalimat
“saya terima nikahnya Delta Fitriana,SE binti Ahriadi Saptomo (alm) untuk saya Husnirokhim Nurdin ‘Alim, SE dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan 2 jilid tafsir al misbah dibayar tunai”

Serasa baru kemarin, kutulis notes di fesbuk " Dari Hayamwuruk - Jogokariyan - (insyaallah) Jakarta
dan…masih banyak lagi kenangan  “serasa baru kemarin”  lainnya yang tiba-tiba bergelanyut dalam pikiranku..

termasuk...
serasa baru kemarin..aku melihat pengumuman namaku tercantum diterima kerja di Jakarta. Pengumuman yang malah membuatku waktu itu kian sedih karena bertentangan dengan kata hatiku… 

..ahh itu memori November 2010. Sudah setahun lalu, ternyata!

Ingin slalu kutuangkan dalam tulisan, dan kutulis di blog sebagaimana tahun tahun lalu. Hanya sebagai pengingatku, terutama di masa depan. Seperti saat ini, ketika kubuka lagi rangkaian ceritaku di 2010.. aiihh..sungguh tak ada yang mengira di saat itu kalau jalan cerita hidupku 2011 dan 2012 akan seperti ini.

“aku tahu skenario hidup dari Allah swt pasti kan berakhir indah, tapi selama belum sampai akhir...temaniku di saat gundah”

Sempat aku mengalami keputusaan, kebimbangan, dan kebingungan akan scenario hidup dari Tuhan. Kebimbangan akan jalan hidup mana yang harus kupilih. Kebimbangan yang ternyata membuatku kian sering mengadu pada Allah..Sahabat, bahkan keluargapun terkadang hanya bisa menjadi pendengar dan pensupport, tapi tetap…tidak bisa menetramkan hati ini. Yang tahu pahitnya rasa ataupun kebimbangan, hanyalah diri kita dan Sang Pencipta tentunya..Suatu waktu yang membuatku kian paham makna dari ayat ini..


“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd :28)

Salah satu kutipan yang kutulis dalam blogku 2 November 2010 ;

"jangan memohon pada Allah swt untuk diringankan ujian kita, tetapi pintalah ‘beratnya’ iman untuk menghadapi ujian tersebut" ^^ 

2010 Tahun dimana aku sangat cinta akan lirik dari Maherzain. Insyaallah..we’ll find the way.. lagu yang menyemangatiku dan menjadi pengingatku bahwa “nanti kan ada jalan dari Allah”

Dan satu kalimat lagi yang akan slalu menjadi pengingatku..satu kalimat yang waktu itu ku ambil dari link FB juga

"Aku (Allah swt) akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yg Aku tentukan sendiri. Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwalKu,.. bukan jadwalmu. ^^

Kalimat yang waktu 2010 itu masih kutelan mentah-mentah. Dan baru semakin kusadari maknanya 6 bulan kemudian. Pertengahan 2011, satu per satu kekhawatiranku di tahun sebelumnya hilang sudah. Pertanyaan demi pertanyaan hidup yang kuajukan pada Tuhan, dijawab dengan scenario yang tak diduga sebelumnya. Jalan penyelesaian yang tak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku di waktu itu. Subhanallah.. semakin membuatku bersyukur di 2011. Alhamdulillah untuk semua jawaban ini Ya Rabb..

Dan waktu terus bergulir, sehingga akhirnya aku melakoni skenario – skenario berikutnya, yang  terasa jauh lebih mudah daripada tahun sebelumnya. Alhamdulillah. Namun, satu kekuranganku, aku lebih sering menuangkan cerita disaat aku susah daripada di saat aku merasa dimudahkan.

Teringat akan pesan seorang lelaki di waktu itu
“ati ati lho….ujian tak hanya saat berada dalam kesusahan, tapi ujian Allah juga tanpa kita sadari datang dalam bentuk kemudahan dan kenyamanan dalam hidup kita”
Memang, terkadang kita tak tahu, ini anugerah atau ujian..dan memang lebih susah tingkatnya kalau diuji dengan kemudahan.. Yap, satu kalimat dari teman lelaki terdekatku, yang kini ternyata menjalani skenario Allah sebagai partner hidupku..

2011 tahun dimana membuatku semakin sadar akan kuasa Ilahi, membuatku semakin menyadari akan nikmat Allah swt. Dan membuatku semakin sadar makna dari “fabi ayi alla irobikuma tukadziban”…. Salah satu surat yang aku suka, dan Alhamdulillah di akhir September 2011 lalupun, saat akad, ayat itu bisa dilantunkan sebagai pembuka acara. Seperti  yang kuinginkan sebelumnya (walaupun doeloe.. pada awalnya yang kuinginkan adalah surat itu dibaca oleh calon suamiku saat akad )

Tibalah aku sekarang di Februari 2012. Tak lagi “sendiri”, dan walau baru 1 bulan berlalu di 2012, namun banyak surprise dari Allah swt. Script kehidupan selanjutnya sudah diberikan padaku. Antara anugerah, dan ujian. Beda – beda tipis. Bisa ringan, namun juga bisa terasa berat. Tergantung cara memandang kita akan suatu hal. Aku lebih suka menyebut suatu hal yang sulit dengan istilah “tantangan” dan bukan dengan istilah “masalah”. Terkesan konotasinya lebih positif.

Pembeda yang kurasa dari tahun sebelumnya adalah, kini..aku lebih memahami kuasa Ilahi, jadi semisal ada yang terasa sulitpun, untuk saat ini, tak akan kupikir terlalu dalam. Karena belajar dari 3 tahun terakhir, ternyata nanti pun ada jalan jika memang itu sudah akan jadi kehendak Allah swt.."Kun..fayakun"

Biarlah Allah swt  yang akan memberikan kita kunci kehidupan selanjutnya, di saat yang tepat (menurut Allah )

Tugas kita hanyalah berusaha, berpositif thinking, dan berdoa. Alhamdulillah untuk semua nikmatMu Ya Rabb.. Alhamdulillah untuk segala ujian hidup slama ini..Alhamdulillah untuk orang-orang yang baik di sekelilingku,Alhamdulillah karna aku masih ditajamkan hati untuk merasakan nikmat bersyukur padaMu, dan doaku hanya satu, barokahilah jalan hidup kami semua, jalan hidup orang-orang yang telah mengingatkanku selama ini. Barokahilah senantiasa sisa umur kami Ya Rabb....

Yaa muqolibal qulub, tsabit qolbi ala dinika wa tha’atik…
“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu”.

Dan doa terakhir ..
“Ya Allah..tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau mudahkan, dan tidak ada yang sulit jika Engkau menghendakinya kemudahan”


-Serpong, 2 Februari 2012 -
#kutulis ini sebagai pengingat diriku di masa mendatang - karena kita tak akan pernah tahu, sampai kapan usia kita dan seperti apa skenario Tuhan berikutnya...#

Teruntuk Bundaku Tersayang....



Insyaallah beberapa waktu lagi, putri kecilmu ini akan memohon restu Bunda...

Sebagaimana biasanya..tatkala putrimu ini akan melangkah dalam hal apapun..
Senantiasa mohon doa Bunda...

Hanya saja, yang membedakan..


Maaf Bunda..

Smisal untuk yang malam nanti, putrimu ini tak bisa banyak berucap
Sebagaimana ketika mohon doa restu yang lalu - lalu..

Maaf Bunda,

Smisal untuk malam nanti, putrimu ini hanya bisa terdiam..
dan tak bisa membendung airmata ini..tatkala memohon doa restu Bunda..
hanya terdiam, dan memeluk Bunda dengan beribu makna...

Maaf Bunda,

Untuk malam nanti, mungkin putrimu tak bisa menyembunyikan..
menyembunyikan tangis di hadapan Bunda..
Tak seperti yang lalu - lalu.. yang mungkin bisa putri kecilmu ini sembunyikan..
tak ingin menangis di depan Bunda.. :)
tak ingin membuat Bunda sedih atau rasa lainnya...

23,5 tahun Bunda..usia putri kecilmu ini..


Tak lagi muda..tapi tetaplah putrimu yang terkecil.. :)

Hanya seuntai surat ini yang ingin putrimu sampaikan..
Pengganti kebisuan dan tangisan bermacam makna nanti malam..
di Masjid Jogokariyan..

Seuntai surat yang mungkin juga baru Bunda baca beberapa hari setelah ini..

Tak apa.. :)

Bunda.. putri kecilmu ini mohon doa restu..

untuk perjalanan kehidupan putrimu ini selanjutnya.. :)
Insyaallah, berniatkan ibadah...Lillahi ta'ala..

Putrimu ini memilih seorang lelaki..sebagai peneman...

sebagai pengingat, serta tentunya sebagai imam keluarga..

Dia, yang kan jadi putra Bunda juga..

Putera *keempat* dalam keluarga ini..
Yang insyaallah juga akan turut menjaga dan mendoakan Bunda..

Bunda,

Semoga senantiasa Bunda ridho dengan pilihan putrimu ini..
Karna ridho Allah ada pada ridho orangtua..

Bunda,

Alhamdulillah..selepas malam ini nanti,
insyaallah *kewajiban* Bunda (dan Bapak) sebagai orangtua sudah cukup..
tak ada kata yang pas menggantikan semua yang telah Bunda dan Bapak berikan slama ini..
Terimakasih bunda..
Sudah memberi nama yang baik,
mengasuh serta mendidik putri - putri Bunda selama ini,
mencintai mensupport kami selalu..
dan malam nanti, insyaallah puteri terkecil Bunda ini akan dinikahkan..
Insyaallah sebagai penutup..menyusul ketiga puteri Bunda lainnya yang sudah lebih dahulu melangkah..

Yang tentunya berarti..keempat puteri Bunda mulai nanti malam sudah "mentas" semua..


Terimakasih Bunda.. :)

Kami semua sayang Bunda... :)

Wassalamumu'alaykum Wr.Wb.. 




#kutulis di notes FB - 30 September 2011 

Sunday, July 10, 2011

Dia Yang Menggeluti Getirnya Hidup

Sejujurnya ku tak bisa ..Hidup tanpa ada kamu aku gila....Seandainya kamu bisa....Mengulang kembali lagi cinta kita..

Sepenggal lagu yang bahkan sampai skarangpun aku tak tau siapa penyanyinya itu, sering kudengar tatkala aku sedang naik angkot 44 jurusan Kampung Melayu - Karet. Seperti halnya sore itu. Mentari sudah mulai tergantikan oleh bulan dan nuansa senja mulai berasa. Ketika orang-orang yang berpakaian kerja rapi itu mulai duduk berdesak-desakan di angkot, aku mendengar lagu itu dinyanyikan. Bukan dari nada dering Blackberry penumpang angkot, tapi dari mulut seorang gadis kecil berkulit hitam nan kusam berusia skitar 6 tahun.

Dia, yang entah kutak tau siapa namanya, mulai naik dari Kampung Melayu turun di Stasiun Tebet. Membagi - bagikan amplop kecil di para penumpang yang berdesak-desakkan dan sangat tak memperdulikan dirinya. Tatkala semua sibuk dengan hape di tangan, ataupun menggerutu karna pak sopir yang terlalu lama ngetem, dia mulai menyanyi.

Nadanya fals. Bahkan sering dia lupa lirik lagunya. Terdiam. Lalu melanjutkan nyanyiannya. Beberapa kali aku naik angkot 44 dari Kampung Melayu ke arah Kuningan, dan sering aku melihat dia.

Masih kuingat pula, malam itu sudah pukul 21.15 dan aku pun juga sedang berada di angkot sepulang pergi bersama temanku. Aku satu angkot lagi dengan dia. Naik dari Kampung Melayu, baju kumal, dan tanpa alas kaki. Masih dengan lagu yang sama.

Masih dengan nada yang sama. Fals.Dan masih saja kulihat orang-orang juga kebanyakan tidak mengisi amplop yang ia berikan. Tetap saja kosong. Tapi dia tetap saja bergelantungan masuk ke angkot 44. Tampaknya dari Siang sampai Malam. 


Itulah Jakarta.

Di tengah keramaian dan macetnya ibukota ini. Aku masih saja menemukan para pengemis jalanan, serta pengamen anak-anak. Mereka yang harusnya bersekolah, menikmati indahnya hidup. Tapi mereka sibuk bergulat dengan kerasnya hidup. Terpaksa atau dipaksa? Entah.

Memang, di kotaku dulu juga ada fenomena sperti ini. Banyak dan makin menjamur malah. Tapi? di kota ini.. hmmmph.. sangat kontras kurasa. 


Ketika di satu sisi aku masuk mall, melihat banyaknya gedung - gedung pencakar langit betebaran di jalanan ibukota. Melihat macetnya jalanan karna banyaknya mobil pribadi yang berlintasan. Merasakan uang 50,000 seakan tidak ada artinya, kalau dibawa ke Grand Indonesia dan semacamnya..
Maka, di sisi lainnya pula, aku melihat masih banyak anak jalanan betebaran disini.

Aku melihat di sekitaran Stasiun Manggarai, ataupun Tebet, banyak anak - anak yang duduk di pinggiran, baju kumal dan seadanya. Masih kulihat pula rumah-rumah kardus di pinggiran. Atau bahkan yang tidur beralaskan koran.Banyak.

Arrggghhh, kesenjangan sosial yang entah ini salah siapa.

Hanya ingin sedikit meluapkan tulisan. Bernuansakan ketidak adilan dan ketidak beresan di sekitarku. Sedikit bertemakan anak karena sekarang bulan Juli. Bulan yang katanya ada 1 hari dimana dijadikan hari anak. Tapi tetap saja masih banyak ketidak beresan di negara ini. Entah kontribusi apa yang bisa kulakukan. Yang pasti, aku ga ingin membantu mereka dengan memberikan uang receh.

Bagiku itu bukan suatu bantuan. Itu hanya akan membuat mereka tau kalo mengemis itu bisa mendatangkan uang. Menyanyi memang masih bisa membuat orang iba. Hmmph.. mungkin memang, aku tak merasakan getirnya hidup sebagaimana mereka. Tapi, sepertinya aku lebih suka membantu dengan mendonasikan uang pada LSM yang peduli terhadap anak jalanan.

Inginku, semoga slalu ada rejeki lebih. Sehingga bisa membantu mereka yang kurang mampu, tapi dengan cara yang benar pula. Cara yang paling tepat? Entah sebenarnya bagaimana. Caraku, belum tentu dirasa tepat kan? bagi Anda yang saat ini membaca sedikit uneg-uneg ku ini.

Aku hanya ingin menuliskan apa yang kulihat, dan mempostingnya disini. Daripada aku mengomentari kasus - kasus yang kulihat di pertelevisian, yang aku lebih sangat tidak faham duduk persoalannya.



 

Friday, July 08, 2011

Berubah Niatan

Niat hati, malam ini mau sedikit tulis - tulis di blog..
tapi apa daya, aku tak tau warnet yang nyaman di sekitaran Jakarta itu ada dimana..


Yapss.. aku kangen berbagi cerita di blog sperti dulu.
Ketika ada yang terlintas di pikiran.
Ketika itu pula aku sdikit corat - coret disini.


Niat hati, malam ini numpang ngenet di kantor.
Apa daya, ternyata 2 jam di sini aku malah liat komputer, 
tapi tetap saja tak bisa menuangkan tulisan disini.


Ngobrol dengan para penunggu kantor.
Haduuuuuh.... Yasudahlah. Untuk smentara kusimpan dalam draft dulu saja.
Besok biarlah kuposting langsung 5 bahan, atau 7 bahan skalian. ^^


Sekarang? saatnya pulang saja..
Minimal, aku merasakan nuansa di Kantor sampai jam 20 malam

Sunday, May 22, 2011

kangen berbagi cerita

Merindukan masa masa aku bisa gemar berbagi cerita di blog ini..
Pasca Maret aku urbanisasi dari Yogya ke Jakarta...
rasa rasanya aku nyaris ga bisa menulis apapun di blogku..

padahal slama nyaris 3 bulan ini..banyak skali yang ingin kutulis..
huaa..sayang..
aku baru punya modem.. :D
belom punya lepi dan smacamnya.. 

smentara swasana di kantor tidak kondunsif untuk membuatku bisa menulis
mencurahkan kalimat kalimat di lembaran ini.. :)

jadi malu deeh..
smisal ada yang blogwalking disini...
xixiixii...

smoga..secepatnya dah...
bisa kuberbagi cerita.. :)

minimal..buat diriku sendiri... 
untuk catatan pribadiku...untuk luapan emosiku.. atw apapun.

baiknya cerita apa ya? untuk postingan berikutnya? :)
*ting..ting ting....* ada ide? ada saran? :)

Friday, February 25, 2011

What a Wonderful Life

Baru 2 bulan menapaki tahun 2011..
tapi terasa waktu berjalan sangat cepat..
kepingan demi kepingan puzzle kehidupan
tiba tiba langsung kutemukan..

dulu? puzzle kususun satu demi satu..
itupun butuh waktu lama..
bahkan terkadang aku tak tahu kepingan selanjutnya ada dimana..
tapi entah mengapa
akhir - akhir ini Allah berkehendak lain
banyak kepingan hidup ditunjukkan padaku
semua...sekaligus..

akupun sempat berteriak dalam hati..
Ya Allah..untuk skenario kali ini..
aku ingin diperlambat..aku ingin menikmati kepingan demi kepingan ini
bukan langsung kutemukan smuanya sekaligus..
arrghh..


Aku tahu..pilihan hidup hanya 2,
siap atau tidak siap..
bersyukur atau mengeluh..
melangkah atau menyerah..
aku pilih kata yang di depan..
siap, bersyukur, dan melangkah..


2 bulan ini kubelajar berkomunikasi dengan Allah lebih baik..
mengadu, menangis, dan bersorak gembira denganMu..
tersenyum, ataupun disaat resah nan galau..
hanya dengan mengadu padaMu..aku tenang..


Teman? tak selamanya mereka baik untukku..
tak selamanya pula mereka menentramkanku..
tapi kutahu, ketika aku menangis padaMu..
ada 1 titik yang kan kurasa..
tenang..dan aura positifku pun kembali muncul..




Ya Allah..terimakasih untuk skenario dadakan ini..
untuk semua kejutan indah dan sedih ini..
membuatku kian kuat..membuatku kian dewasa memahami hidup..
membuatku kian merasakan arti hadirMu..


1 doaku kini.. :)
smoga kami semua diberikan umur panjang yang barokah..
dan aku akan bisa tersenyum lepas..
melihat orang-orang disekelilingku pun bahagia.. :)


alhamdulillah untuk skenario hidup ini.. :)


1 yang harus kuingat slalu..
sesulit apapun suatu keadaan, bukan berarti mustahil untuk dilalui..
hanya perlu niatan yang lebih lurus..
doa dan usaha yang lebih banyak..serta tambahan aura positif..
itu saja.. :)


(tambah sekotak tissue untuk menemani di saat tangis tak tertahan juga dink!) ^^

jalan hidupku dan orang orang sekitarku, satu per satu sudah terbuka..
dan puzzle kami saling berkaitan..
kunci dari sgala pertanyaan ini akhirnya terjawab..
bismillah..barokahilah kami semua Ya Rabb
untuk menapaki skenario hidup ini selanjutnya.. :)







Friday, January 28, 2011

Tak Sekedar Hobi



Sewaktu aku kecil, seingatku....aku selalu diberikan dongeng sebelum tidur. Oleh Bunda, ataupun Mbakku. Sewaktu kecil pula, aku terbiasa melihat mbak-mbakku, dan orangtuaku membolak balikkan halaman buku, ataupun koran di pagi hari. Aiih, kebiasaan itu..membuat Fitri kecil jadi tumbuh menjadi anak yang doyan membaca. 

Masih lekat dalam memoriku, buku buku petualangan Lima Sekawan, Malory Towers yang bercerita soal asrama perempuan, Cinderella, Alice in Wonderland, Snow White, ataupun setumpuk majalah Bobo yang dulu harganya Rp 500,00 (sekarang sepertinya sudah Rp10.000). Atau ensiklopedi Ayahanda yang sering kucuri curi lihat. Yaaaps..banyak yang bisa dibaca di rumah. Di bawah sadar, aku kian suka baca. Tapi tidak sampai kutu buku sih, yang kemana-mana wajib 'ain bawa bacaan.. ^^

(ketauan yak, waktu kecil...bacaannya jaoooh dari ajaran agama..xiixixiii... Yaaa begitulaaa, untung gedhenya tetep bisa mengenal lebih dekat dunia Islam)

Efek dari itu? Ketika SMA dan sampai sekarangpun, aku punya tempat favorit buat melepas penat. Toko buku. Ahahak, bagi sebagian teman dekatku, mereka tampaknya mengernyitkan dahi ketika aku bilang, ingin refreshing ke salah satu toko buku. "Refreshing kok disono?" ujar salah satu sobatku. "Emang mau nyari buku apa?" yang langsung kujawab, "kagak tau..cuman pengen ngadem disono, baca-baca gratisan" kataku sambil nyengir.
Entah mengapa, daripada belanja, liat-liat tas ataupun baju? aku lebih suka berada di G*amedia. Sendirian. Minim setengah jam aku disana, biasanya sih sekitar sejam. Baca apa? humm...seinginnya hati saja..Makanya niat, ubeg-ubeg rak buku yang di pojok kanan, trus berlanjut ke seberang pojok kiri. Kalau ada yang menarik? buka buka bentar, baca.. :)

Kenapa mending di tempat yang identik mahal itu? hehehee.. Alesannya simpel aje sih. Aku nyaman disana. Tidak bising, adem, serta tata ruangnya ga bikin aku terpaksa bilang "maaf,misi pak..permisii buu"...seperti kalau aku di toko buku lainnya. Bukannya promosi, tapi memang kalau untuk sekedar ngadem? aku milih ada di sana. Tapi kalau memang sudah ngincer buku dari rumah? biasanya aku langsung melangkahkan kaki ke So*ial Agency. 

Jadi teringat..
Berapa kali sendiri yak?aku janjian ama teman-temanku disini? heee.. ^^ daripada bingung mau janjian dimana untuk awalnya, aku terkadang selalu menceploskan "G*amedia* ajaa buat ketemuan. Niatnya sih, supaya aku datang lebih awal, bisa untuk ubeg ubeg buku dulu, baru ntar keluar. Ketemuan ama sobat? terkadang juga di sini. Suka senyum sendiri juga kalau inget kejadian di SMA. 

Dulu kakak kelasku ada yang demen ngajak aku keluar, ampe 1.001 alesan, nemenin dia cari kado, nonton, lunch, atau apapunlah..selalu aku bilang "ndaaak ah..maaph". Tapi ketika dia ngajak aku, ke G*amedia yook.. di bawah sadar, aku mau. ckckck...  :) Eh, ternyata, beberapa taun kemudian, kalo bersua ama si kakak ini (yang skarang jadi teman lelaki terdekatku), kami juga memilih G*amedia sebagai salah satu tempat kunjungan kami. Ngobrolkah kami disitu? ahahhaa..sayangnya tidak! Kami punya satu kesamaan, sama-sama lebih suka ubeg-ubeg sendiri, dan jalan terpisah kalau di tempat itu..Untungnya, kami sama-sama berasal dari keluarga besar ekonomi, minimal..kalo dia pegang buku bernuansakan itu? aku bisa ikutan lirik-lirik dah..dan nyambung.. ^^Untunglaa punya calon yang sama-sama demen pergi kemari.. 

Emang kalo ke G*amedia, aku lebih demen sendirian. Soalnya kalau ditemani? iya kalau partnerku ga bosen.. hehhehe.. Sobat deketku ada yang ga demen ama buku. Ke toko buku ya cuman kalo disuruh beli referensi. Aiiih, dia ga betah nemenin aku di tempat itu. hohohoo.. Sepertinya kalau ada pilihan, mending mana : Toko buku, atau mall.. tampaknya dia pilih option kedua. ahahahak! *sementara aku?kebalikannya, kalau ga diwajibkan cari baju, cari sepatu..spertinya aku ga bakal ubeg-ubeg deretan baju untuk sekedar liat liat saja!* mending ke Toko buku dah, walau ga diwajibkan cari buku...tetep jatuh hati jalan jalan disana. 

Buku apa yang aku suka? ga ada spesifikasi khusus. Aku lebih mengenal dunia agama juga dari buku. Bukan dari keluarga. Jadi terkadang, di bawah sadar aku juga membaca di deretan buku-buku islami itu. Yang menceritakan kisah di sekeliling kita sih. Belum bisa baca yang *seriusan tentang agama*. Kalau akhir-akhir ini? ummmmph..tampaknya aku lagi demen mengunjungi rak buku resep masakan! *walaupun cuman diliatin doank, manggut-manggut, ditimang-timang, kalo toh dibeli? di rumah juga jadi pajangan selama sekian bulan, baru dipraktekin!* ^^
Yaaaa..terasa sajalah..bahwa ternyata kata-kata "membaca membuka cakrawala dunia" itu benar adanya. Pantes juga ayat pertama yang turun dulu adalah "Iqra.." baca.. tak sekedar baca asal baca, tapi baca yang diresapi, lalu diterapkan, dan diajarkan pada sekitar. Nice..  Dari membaca, aku jadi tau banyak hal, dari resep masakan, resep menjaga hati pasangan  resep menjaga hubungan baik dengan atasan, resep menata masa depan, dll, dsb, dst. Kalau ada yang bilang "aah,,mainnya teori! teori di buku beda ama asli..", sambil senyum aku pasti akan bilang, "masih mending udah baca bukunya.. jadi punya landasan teori kalau mau praktek..jadi udah punya gambaran, dan persiapan hati" :)

Pantes saja Al-Quran dijadikan bacaan wajib. Karna Al-Quran jadi landasan teori kehidupan kita. Alhamdulillah dah, aku dibesarkan di lingkungan yang demen baca..Alhamdulillah juga dulu aku didongengin sebelum tidur. Merasakan hangatnya komunikasi internal keluarga? kedekatan dengan Bunda, Ayahanda ataupun Kakak. Semoga kelak aku juga bisa selalu menerapkan kedekatan itu ke anak-anakku nantinya.. Sesibuk apapun aku.. Being a Mom? dekat dengan keluarga? itu yang utama.. :)