Friday, March 06, 2009

Lagi - Lagi Tentang Pertelevisian



Ternyata?kisah remaja..masih menjadi cerita favorit di sore hari..
Muncullah berbagai film durasi pendek tentang kisah remaja, persahabatan, plus minus cerita cinta mereka. Ada yang ceritanya natural siy..tapi ternyata masih ada juga yang penggambarannya kurang enak untuk dikonsumsi remaja kita yang notabene gemar meniru apa yang dilihat, dan dirasa "good" buat mereka. Mulai dari gaya pakaian di sekolah, sampai..ke perkataan yang diucapkan ke guru,ataupun orang tua mereka.. (atau memang aku yang kolot?bahwa sebenarnya hal itu dah biasa,kalie..! jaman skarang gitu..?yaah..ntahlah..)






"Ya!! sudah 3 tahun berselang dari saat aku publish tulisan "Kerennya Pertelevisian Kita" di blog ini, tapi anehnya, ternyata di tahun 2009 ini-pun, keadaan pertelevisian tidaklah berubah.."





setelah kutemukan lagi blog ini, kubaca lagi tulisan-tulisan yang kubuat 3 tahun yang lalu, ada satu yang menggelitik pikiranku saat ini, yakni saat membaca tulisanku 14 Februari 2006 silam..saat itu?pasti aku masih smesteran awal di UII, belum terjun ke dunia jurnalistik seperti sekarang, namun ternyata saat itu aku sudah cukup "gerah" dengan suasana pertelevisian.

3 tahun berselang, sekarang sudah memasuki bulan ketiga di tahun 2009. Apa yang terjadi? hmm, ternyata banyak hal yang berubah di corporate pertelevisian Indonesia. Sebut saja, TV One, serta Trans 7 yang merupakan hasil perubahan di tingkat corporate tersebut. Namun?bagaimana dengan tayangan yang ada saat ini..bila dibandingkan dengan 3 tahun yang lalu? hmm..ternyata tidak jauh berbeda.. Mari kita stel tivi, saat PT aja deeh, alias Prime Time, yakni pukul 18.00-22.00



Ternyata?kisah remaja..masih menjadi cerita favorit di sore hari.. Muncullah berbagai film durasi pendek tentang kisah remaja, persahabatan, plus minus cerita cinta mereka. Ada yang ceritanya natural siy..tapi ternyata masih ada juga yang penggambarannya kurang enak untuk dikonsumsi remaja kita yang notabene gemar meniru apa yang dilihat, dan dirasa "good" buat mereka. Mulai dari gaya pakaian di sekolah, sampai..ke perkataan yang diucapkan ke guru,ataupun orang tua mereka.. (atau memang aku yang kolot?bahwa sebenarnya hal itu dah biasa,kalie..! jaman skarang gitu..?yaah..ntahlah..)


Mulai malaman sedikit?secara garis besar, muncullah perang sinetron di berbagai stasiun kita. Bagi yang sering nemenin mamaHnya nonton tivi?pasti hapal akan sederet nama sinetron ini, Hareem,Muslimah,Cinta Fitri season 3, Melati untuk Marvel, Alisa, Rafika, serta berbagai sinetoron lainnya. Bagaimana penggambarannya? apakah sudah "lebih baik" dibandingkan 3 tahun yang lalu? he..ternyata?!!? sama saja..! kemasannya saja yang berbeda.. Perkataan yang kurang santun untuk diucapkan, alur cerita yang berlebihan (baca : nuansa bawang merah - bawang putih, cinderella terasa kental sekali ), bagaimana dengan cerita Islami? hmm..untuk yang satu ini, aku cukup "geraH", tidak hanya gerah,namun panas...

Memang, aku tidak pernah mengikuti sinetron - sinetron itu secara utuh tiap episodenya. Tidak betah di mata, serta telinga. Sekilas aku pernah melihat sebuah sinetron yang tampak islami. Pemerannya cantik-cantik, berjilbab modis ala masa skarang, gamis gitu.tampak menyejukkan mata ini. Namun?astagfirullah..5menit berikutnya?segera kuambil remote TV, kupindah channel, ke stasiun berita. Why? aku tak betah melihatnya! betapa ironis...melihat sinetoron yang katanya Islami tersebut. Selama 5 menit itu?diri ini hanya melihat serta mendengar para pemain yang cantik dan muslimah tersebut? berperan tidak seperti apa yang Islam ajarkan.. yaah?mungkin memang ada, muslim yang seperti itu. Tapi?bukankah dengan diekspose serta diangkat ke permukaan? itu malah bisa menjadi "panutan" dan akan semakin banyak, orang yang berbuat tidak semestinya seperti itu? Lalu?jika sudah terjadi..maka siapa yang bertanggung jawab akan moral yang rusak di kemudian hari tersebut?


Risih sekali, diri ini melihat persinetronan yang ada.. Sedih..namun?diri ini hanyalah seorang calon akuntan, ataupun seseorang yang bekerja paruh waktu di sebuah Radio Swasta di Jogja. Ingin rasanya, menjadi produser film..ataupun?memiliki saham utama di corporate televisi Indonesia. namun?untuk saat ini..tampaknya?itu suatu hal yang mustahil.. :)

Hal yang bisa kulakukan saat ini? Menulis di blogku..berharap tulisanku ini membuka pikiran para pembaca,untuk "say no" terhadap tayangan tidak bermutu, dan melakukan tindakan sesuai kapasitas masing - masing. Kedua? mengajak anda - anda semua, yang mungkin juga merasa risih akan kondisi tayangan pertelevisian ini, untuk memberikan respon, mengadu, serta lain sebagainya ke KPI PUSAT atau KPID di kota anda. Bisa juga?kita akses via website, yakni di www.kpi.go.id, di website itu nantinya akan ada rubrik pengaduan masyarakat.


Ayo..tunjukkan kepedulian kita, bagaimanapun juga..?kita harus memikirkan ribuan atau bahkan ratusan juta penduduk Indonesia yang demen akan sinetron tersebut. Ibu-Ibu, Eyang-Eyang, parahnya lagi? adik-adik kita. Bagaimana dengan moral serta perilaku para penonton tersebut? terlebih para kawula muda yang notabene akan menjadi penerus kita di masa depan. Bagi yang punya modal? yaah..beli saham stasiun TV yang tayangannya kurang bagus itu yapss. atau?mendirikan production house, yang kuat tapi!! biar film yang bermutu tetep bisa masuk ke stasiun televisi. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sebenarnya banyak production house yang menghasilkan karya yang bagus, namun? kalah saing, atau kalah duit? dengan production house lainnya. Alhasil? film tersebut..tidak bisa tayang.


Smoga saja..kita yang pada gerah di sini, bisa menyumbangkan sesuatu, walaupun kecil. Namun? mari..kita tunjukkan kepedulian ini, sesuai kapasitas serta kemampuan kita.. ingat?
www.kpi.go.id buat anda yang ingin berkeluh kesah akan tayangan pertelevisian kita.

No comments:

Post a Comment