"Maturnuwun mbak...smoga smakin lancar usahanya..." Ucap seorang ibu yang separuh baya dengan raut muka berseri waktu itu. Siang yang sangat terik. Dan ibu itu mencoba mengais rejeki, dengan mengamen. Salah satunya, di rumahku, tentu saja. Berpeluh keringat, dan sambil menggendong seorang balita yang tampaknya juga kepanasan, ibu itu menyanyikan beberapa patah kata yang tak begitu kudengar.
Tak seberapa yang kuberi. Maklum, aku masih belum punya banyak uang. Namun ntah mengapa, di bawah sadarku, aku menarik laci meja kerja, mengambil uang tuk lalu kuberikan pada ibu itu. Langkahku terhenti sesaat tatkala melihat anak kecil dalam gendongan ibu itu. Dekil. Baju lusuh. Serta tampak murung. Kepanasan mungkin ya? ntahlah. Aku tak tau apa yang ada dalam pikiran anak kecil yang sorot matanya tampak tak ceria itu. Melihat anak itu, tiba-tiba aku mengambil minuman kotak dan satu bungkus makanan kecil yang di display di warungku. Harga kedua barang itu? lagi-lagi tak seberapa. Dengan senyuman akupun mendekat pada ibu itu. Kuulungkan uang dan minuman itu pada beliau. Lalu kuberikan juga sebungkus makanan kecil pada anak kecil yang ada dalam balutan jarik lusuh. "ini buat adekkk..mau kan?"
Kulihat sorot matanya yang redup sedikit ceria. Iapun tersenyum. Tangan kanannya yang kusam itupun terulur menerima bungkusan.
"Maturnuwun mbak...smoga smakin lancar usahanya...smogaa bla bla bla bla.."
ujar ibu itu dengan muka yang berseri. Beliau mendoakanku. Kusahut dengan ucapan "amin..amin..smoga ibu juga tambah lancar rizkinya"
Lalu ibu itupun berbalik arah..melanjutkan langkahnya. Masih kulihat anak kecil dalam gendongan itu, berseri sambil mengayun-ayunkan tangannya yang memegang bungkusan makanan.
Sejenak aku terdiam. Ada suatu perasaan yang mengalir dalam pikiran dan hatiku. Rasa senang, tatkala melihat senyuman itu. Tatkala aku melihat raut bahagia. Senyuman dari anak. Maupun dari si ibu. Perhatian kecil yang kuberi, ternyata bisa membuat orang lain bahagia. Aku didoakan pula. Doa yang mungkin saja langsung diijabah oleh Allah swt. Subhanallah. Semakin rasanya, aku ingin Allah menambah rizkiku. Aku ingin bertambah kaya. Supaya aku bisa lebih membantu mereka. Membantu orang-orang yang memang butuh bantuan. Membantu adik - adik kecil di luar sana yang putus sekolah karna keadaan. Saat ini? yang bisa kulakukan tentu sangat sedikit. Ingin rasanya, ntah kapan. Jika diperkenankan Allah, aku ingin kaya rejeki, kaya hati, kaya teman. Sehingga mungkin aku bisa melakukan hal lebih, daripada yang bisa kulakukan di siang ini.
Berbagi rasa. Berbagi keceriaan. Berbagi dengan sesama. Semua terasa menyenangkan. Membuatku kian bersyukur. Alhamdulillah, aku dilahirkan dalam keluarga yang perekonomiannya baik. Alhamdulillah, aku slama ini tak hidup dalam kondisi yang kekurangan. Alhamdulillah, slama ini orangtua mengajariku untuk hidup hemat. Membeli apa yang kubutuhkan, bukan apa yang kuinginkan. "Ijinkan aku Ya Rabb..untuk lebih bisa menjemput rizkiMu, dan bisa lebih sering berbagi dengan yang lain" bisikku seraya berjalan kembali ke arah meja kerjaku..
No comments:
Post a Comment